Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian petani kakao masih kurang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang memadai untuk menerapkan cara-cara pengelolaan kebun kakao yang baik. Penerapan Good Agriculture Practices (GAP) ditingkat petani masih sangat rendah. Hal ini tidak semata-mata karena masalah teknis, tetapi juga terkait masalah sosial-ekonomi dan sistem perdagangan.
Dari hasil pengamatan dilapangan, ternyata masih banyak petani yang belum mengetahui cara-cara berkebun yang baik dan benar. Dengan demikian keterbatasan pengetahuan dan kesadaran petani dalam menerapkan standar budi daya tanaman kakao perlu mendapat perhatian. Pemberian pelatihan dan penyuluhan merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (petani) yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktifitas tanaman kakao.
Sejalan dengan program revitalisasi penyuluhan pertanian yang dicanangkan oleh Pemerintah, membuat penyuluhan di bidang perkebunan terus digalakkan juga, melakukan berbagai pelatihan, penyuluhan dan pendampingan bersama-sama institusi lain. Hal ini bertujuan agar sumber daya manusia (petani) mampu melakukan perbaikan teknik budi daya sehingga bisa meningkatkan produktifitas tanaman demi keuntungan usaha tani kakao.
Semoga bermanfaat.
2 komentar:
Wah sob. . .
blognya khusus kakao ya??
dirumah ane bnyak sob kakao :D
Penyuluhan2 sangat diperlukan bagi petani cacao dan yg lebih penting lagi penyediaan dana dan pupuk demi perkembangan petani baik dari segi kwalitas maupun kuantitas.
makasih sahabat atas pencerahan ini,semoga bermanfaat untuk semua dan petani khususnya.
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan dan Komentar Sobat.
Salam Blogger.