Harga kakao organik yang bersertifikat mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga kakao konvensional (non organik). Pasar kakao organik merupakan bagian yang sangat kecil dari pasaran kakao total dunia. Diperkirakan hanya 0,5% dari total produksi kakao dunia.
Namun permintaan kakao organik cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan konsumen yang semakin khawatir oleh keamanan pasokan pangan mereka dari pengaruh bahan kimia dan dipengaruhi oleh isu-isu lingkungan lainnya.
Kakao organik mempunyai pasaran yang khusus dengan harga yang khusus pula atau yang sering disebut harga premium untuk kakao organik. Besarnya harga premium ini sekitar 10% dari harga pasaran kakao biasa. Sebagai perbandingan, salah satu koperasi kakao organik yang ada di Aceh yang telah memiliki sertifikat organik, kakao organik petani dibeli dengan harga Rp. 30.000,- per kilo, dimana harga pasaran lokal untuk kakao konvensional (non organik) paling tinggi sekitar Rp. 26.000,-. Tetapi beberapa negara-negara kecil produser kakao organik mengambil harga premium yang lebih tinggi. Premium ini harus mencangkup biaya untuk memenuhi persyaratan produksi kakao organik dan biaya sertifikasi yang dibayarkan kepada lembaga sertifikasi.
Selain harga kakao organik yang lebih tinggi, biasanya para produser menggandeng sertifikat organik dengan sertifikat fairtrade, dimana besarnya harga premium untuk keduanya bisa mencapai 30%.
Semoga bermanfaat.
3 komentar:
Wah mahal juga ya harga kakao, sukses buat petani kakao hehehe
info yg bagus,,, :)
Kakao ama coklat Beda gak sob?
wah lumayan juga ya harga kakao organik..
nice info :)
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan dan Komentar Sobat.
Salam Blogger.