Keuntungan Budidaya Kakao Secara Organik

Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional oleh Pemerintah salah satunya dengan mendukung sistem pertanian organik menjadi salah satu agenda Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Untuk itu sangat diperlukan sosialisasi mengenai pertanian organik khususnya bagi petani kakao sebagai salah satu komoditi unggulan sehingga petani mulai menerapkan sistem pertanian kakao organik dan meningkatkan mutu serta produktifitas kakao.


Disini saya akan memberikan gambaran secara umum keuntungan budidaya kakao secara organik dan kerugian budidaya kakao secara non organik dan mudah-mudahan informasi ini bermanfaat dalam mendukung sistem budidaya kakao organik.

Dari segi ekonomis budidaya kakao organik dapat menekan biaya produksi dan menguntungkan petani. Petani tidak perlu menggunakan pupuk dan pestisida non organik, untuk pupuk petani cukup membuat pupuk organik dengan memanfaatkan kotoran hewan dan membuat pestisida organik dengan memanfaatkan beberapa jenis tumbuhan yang ada disekitar kita. Penggunaan pupuk dan pestisida organik cenderung akan merugikan petani.

Kebutuhan pupuk dan pestisida non organik akan terus meningkat seiring dengan waktu. Biasanya dalam perbatang kakao kebutuhan pupuk hanya 2-3 kg tapi pada tahun berikutnya kebutuhan pupuk akan terus meningkat sampai 3-5 kg. Hal tersebut sangat berbeda bila kita menggunakan pupuk dan pestisida organik.

Pemakaian pupuk dan pestisida non organik juga akan merusak tanaman kakao, memperpendek masa produktifitas kakao dan rentan terhadap hama penyakit. Secara tidak langsung pemakaian bahan kimia/pupuk dan pestisida non organik juga berbahaya bagi petani.

Memang dampak yang ditimbulkan tidak langsung tapi dalam jangka waktu tertentu akan berakibat buruk bagi kesehatan petani. begitu juga dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan sekitar. Tekstur tanah akan rusak secara perlahan-lahan dan menjadi tidak subur lagi akibat penggunaan bahan kimia.

Dengan budidaya kakao organik, produktifitas kakao akan jauh lebih meningkat dan ramah lingkungan. Tanaman kakao akan lebih imun terhadap hama penyakit dan tekstur tanah akan lebih subur. Pengunaan varietas lokal lebih di anjurkan karena lebih beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Pilihannya tergantung pada petani mau organik atau tidak.

Hasil penelitian telah membuktikan bahwa budidaya kakao organik bisa meningkatkan produktifitas per ha sampai 2 ton. Dan dari segi pemasaran kakao organik lebih baik dari kakao konvensional. Tetapi harus di ingat bahwa sebaiknya budidaya organik harus dilakukan secara bersama-sama pada satu hamparan/lahan petani agar lebih maksimal. Semoga informasi ini bermanfaat.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

saya tertarik dengan bududaya kakao secara organik, untuk pasarnya gimana? apakah tetap masuk ke pasar konvensional

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan dan Komentar Sobat.
Salam Blogger.