Hama Penggerek Buah Kakao, PBK

Sesuai dengan janji saya sebelumnya pada postingan Hama Penyakit Tanaman Kakao dimana saya akan membahas detail setiap hama penyakit tanaman kakao.

Maka saya awali postingan pertama hama penyakit tanaman kakao dengan membahas Hama Pengerek Buah Kakao atau yang sering dikenal sebagai PBK.


PBK merupakan hama utama tanaman kakao yang sangat merugikan petani karena dapat menurunkan produktifitas 50-90%. Untuk itu mari kita mengenal lebih jauh mengenai salah satu hama yang paling ditakuti oleh para petani kakao.

Biologi
@  Hama ini disebabkan oleh serangan Conopomorpha Cramerella (Snell).
@  Serangga dewasa (ngengat) berwarna coklat dengan warna putih berpola zig zag sepanjang sayap depan.
@  Telur PBK bewarna jingga, berbentuk pipih, berukuran 0,5x0,2 mm dengan lama stadium telur 6-9 hari.
@  Larva yang baru menetas langsung mengerek buah, memakan kulit buah, daging buah dan saluran makanan ke biji (plasenta). Panjang larva 12 mm dan berwarna putih kotor sampai hijau muda. Lama stadium  larva 15-18 hari.
@  Pupa terbungkus kokon menempel pada permukaan buah, daun, seresah daun, karung atau keranjang tempat buah yang ada di kebun. Lama stadium pupa 5-8 hari.
@  Ngengat aktif pada malam hari, yaitu sejak matahari terbenam sampai dengan pukul 20.30. Kemampuan bertelur ngengat betina dewasa 50-100 butir. Lama stadium dewasa sekitar 7 hari.

Gejala
@  Buah kakao yang diserang berukuran panjang lebih kurang 8 cm.
@  Buah bergejala masak awal yaitu berbelang kuning dan jika buah digoyang tidak berbunyi seperti halnya buah masak normal.
@  Jika dibelah tampak biji-biji kakao saling melekat dan berwarna kehitaman, biji tidak berkembang, ukuran biji kecil dan tidak bernas.

Pengendalian
Daerah bebas PBK
@  Karantina, yaitu tidak memasukkan bahan tanaman kakao dan perlengkapan lain dari daerah yang terserang PBK.
@  Monitoring hama pada saat panen di TPH (tempat pengumpulan hasil) bertujuan untuk mendeteksi sini adanya serangan baru.
@  Sanitasi, dengan mengubur kulit buah, plasenta dan buah busuk.
Daerah serangan PBK
@  Pemangkasan bentuk, membatasi tinggi tajuk tanaman maksimum 4 m untuk mempermudah pengendalian dan panen.
@  Panen sering satu minggu sekali dan sanitasi, buah dibawa ke TPH dan buah segera diambil bijinya.
@  Penyemprotan insektisida, terutama dari golongan sintetik piretroid, antara lain deltainetrin (Decis 25 EC), sihalotrin (Matador 25 EC), betasiflutrin (Buldog 25 EC), esfenvalerat (Sumialpha 25 EC), dengan formulasi berturut-turut 0,06%-0,06%-0,20%-0,20%. Alat semprot knapsack sprayer, volume semprot 250 liter/ha, frekuensi 10 hari sekali, sasaran semua buah (panjang lebih kurang 9 cm) dan cabang horizontal.
@  Penyelubungan buah berukuran panjang 8-10 cm dengan kantong plastik (kondomisasi).
@  Secara biologi dengan menggunakan semut hitam dan jamur beauveria basiana, dosis 25-50 gram spora/ha dengan volume semprot 250 liter atau 2-5 kg biakan padat/ha. Untuk meningkatkan populasi semut hitam, perlu membuat sarang dari lipatan daun kelapa atau kakao dan diletakkan diatas jorket.

Sumber : Pedoman Teknis Kakao.
Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan dan Komentar Sobat.
Salam Blogger.