Hal utama yang menyebabkan petani kakao Aceh tidak mau melakukan fermentasi biji kakao adalah belum adanya harga lebih untuk kakao yang difermentasi. Harga kakao non fermentasi dan kakao fermentasi dibeli dengan harga yang sama ditingkat pembeli lokal.
Disamping itu proses fermentasi yang membutuhkan waktu 3-5 hari dirasakan petani sangat merugikan mereka. Sebagai perbandingan, kakao non fermentasi yang sudah dijemur sehari dibeli dengan kisaran harga Rp. 14.000,- s/d Rp. 16.000,- tergantung kadar airnya dan harga dasar ditingkat agen besar (kabupaten). Memang dalam hal ini petani tidak bisa disalahkan, mereka perlu uang cepat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka tidak akan mau harus menunggu 3-5 hari untuk melakukan fermentasi biji kakao yang akan dibeli dengan harga yang sama dengan kakao non fermentasi.
Disamping itu proses fermentasi yang membutuhkan waktu 3-5 hari dirasakan petani sangat merugikan mereka. Sebagai perbandingan, kakao non fermentasi yang sudah dijemur sehari dibeli dengan kisaran harga Rp. 14.000,- s/d Rp. 16.000,- tergantung kadar airnya dan harga dasar ditingkat agen besar (kabupaten). Memang dalam hal ini petani tidak bisa disalahkan, mereka perlu uang cepat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka tidak akan mau harus menunggu 3-5 hari untuk melakukan fermentasi biji kakao yang akan dibeli dengan harga yang sama dengan kakao non fermentasi.
Untuk menindaklanjuti kondisi ini harus dicarikan suatu solusi yang ideal sehingga kakao fermentasi mempunyai harga jual yang lebih dari kakao non fermentasi. Salah satunya adalah dengan melakukan mekanisme pemasaran yang lebih baik. Memang di tingkat lokal harga kakao fermentasi dan non fermentasi sama tetapi sebenarnya pada tingkat pembeli nasional dan internasional harga kakao fermentasi lebih baik dari non fermentasi. Malahan sebagian perusahaan pengolahan kakao lebih memilih membeli kakao fermentasi dari pada non fermentasi. Mengapa kita tidak menjual kakao fermentasi langsung pada perusahaan yang memang membeli kakao fermentasi dengan harga yang lebih baik sehingga pada akhirnya petani mau melakukan fermentasi kakao.
Mudah-mudahan informasi ini bisa bermanfaat.
1 komentar:
Betul, Toke Coklat Lokal Tidak Mau Tahu Itu Biji Coklat Fermentasi Atau Bukan, Harga Tetap Sama Saja. Lagian Toke Coklat Lokal Bilang " Meneketehe Itu Coklat Fermentasi Atau Bukan Toh Penampilan Coklat Kering Tetap Sama Saja "
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan dan Komentar Sobat.
Salam Blogger.